Menjadi Manusia

September 22, 2019 at 3:23 Z | Posted in lucu | 5 Comments

Ini sekedar cerita tentang sepasang suami istri dan para pembantu mereka.

Sepasang suami istri ini punya pembantu yang kerap ikut dengan mereka untuk jangka waktu yang sangat lama. Belasan tahun.

Apakah mereka menawarkan gaji yang besar? Fasilitas yang lengkap? Atau lainnya?

Tidak. Gaji mereka jauh dari gaji rata-rata pembantu lainnya. Saat gaji pembantu lain 400 ribu, gaji pembantu mereka 250 ribu, dan tidak pernah naik sampai bertahun.

Salah? Mungkin saja. Tapi kenapa pembantu-pembantu mereka tidak keluar? Apa dikurung dalam ruangan? Tidak boleh keluar?

Tidak. Pembantu mereka tidak tinggal dengan mereka. Mereka tinggal di rumah masing-masing dan datang setiap pagi, datang lalu pulang lagi. Lalu apakah mereka tidak dapat pekerjaan di tempat lain?

Dapat. Mereka bekerja sebagai pembantu di beberapa tempat tapi tidak juga mau keluar dari sepasang suami istri ini, walaupun gaji di tempat lain, jauh lebih besar.

Alasannya sederhana; sepasang manusia ini berlaku sebagai manusia dan memberlakukan orang lain sebagai manusia juga.

Mereka tidak memberlakukan pembantu sebagai “pembantu” yang harus mengerjakan dan melayani semua yang majikan perintahkan. Pembantu dianggap bagian dari keluarga dan tamu, dirangkul dan didengarkan. Dikasihi dan dihormati.

Sang suami sekali waktu mengajarkan pada anak mereka bahwa “namanya juga pembantu, yang mereka kerjakan adalah membantu, pekerjaan utamanya tetap kamu yang melakukan”

Sepasang suami istri ini makan, makanan yg sama dengan pembantu mereka, dan duduk di meja yang sama. Berbagi rezeki yang mereka punya dan berbagi beban. Saling membantu dan saling menjaga. Harmoni.

Menjadi manusia tidak susah. Sayangnya tidak semua manusia mampu menjadi manusia.

5 Comments »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. Jangan berhenti menulis. Jangan menjadi jinak.
    Badut ini di Surabaya masih menunggu buku yang ada namamu di sampulnya…

  2. Sekarang banyak manusia yang lupa caranya menjadi manusia. Entah lupa, entah tidak tahu.

  3. Dalem banget ini… Saya sering merasa tak diperlakukan sebagai manusia pas menyeberang jalan. Diklakson-klakson kayak sapi.

  4. luar biasa lho masih nulis sampe 2019 ehehe

  5. Sudah lama sekali Mbak Ulan tidak update blognya. Mungkin sibuk dengan aktivitasnya sekarang ya.


Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.